Minggu, 27 Januari 2013

KAJIAN GEOGRAFI

-->
KAJIAN GEOGRAFI

A.      DEFINISI GEOGRAFI
Geografi  berasal dari bahasa Yunani, yaitu Geo yang berarti bumi, dan Graphein yang berarti lukisan atau tulisan. Berikut ini definisi dari beberapa ahli.
1.         Eratosthenes, Geographika  berarti tulisan tentang bumi. Pengertian bumi dalam geografi tidak hanya fisik alamiah saja, melainkan meliputi segala gejala dan prosesnya
2.         Karl Ritter, Geografi adalah Studi tentang daerah yang berbeda-beda di atas permukaan bumi  (different areal) dalam keragamannya. Bumi tidak hanya sebatas kepada bagian permukaan bumi yang dihuni manusia saja, melainkan juga wilayah – wilayah yang tidak dihuni manusia, sejauh wilayah itu penting artinya bagi kehidupan manusia.
3.         Ferdinand Von Richtoffen, Geografi merupakan suatu studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan Bumi dan penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, serta mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antargejala dan sifat-sifat tersebut.
4.         Paul Vidal de La Blache, Geografi merupakan ilmu pengetahuan tentang berbagai tempat atau wilayah yang berhubungan dengan kualitas dan potensialitas wilayah-wilayah tersebut.
5.         Richard Hartshorne, Geografi merupakan ilmu tentang tempat-tempat yang berhubungan dengan kualitas dan potensialitas dari suatu daerah. Sifat khas daerah tersebut dinyatakan dari totalitas (keseluruhan) sifat daerah yang bersangkutan. Keragaman sosialnya berasosiasi dengan keragaman tempat.
Berdasarkan uraian di atas, kita dapat mengetahui apa yang dikerjakan para geograf, yaitu meneliti, menganalisis, menjelaskan, serta melukiskan tentang berbagai pola relasi antara manusia dengan lingkungannya, baik karena perbedaan maupun karena keragamannya. Secara ringkas, uraian pengertian Geografi di atas walau tampak berbeda namun memperlihatkan satu kesamaan dalam memandang Geografi, yaitu ilmu ini mendeskripsikan lingkungan tempat hidup manusia dan relasi timbal balik antara manusia dengan lingkungannya atau berkenaan dengan ruang dan hubungan antar ruang.


B.       RUANG LINGKUP GEOGRAFI
Geografi sebagai ilmu terus berkembang (expanding environment), perkembangannya begitu luas sehingga para pakar geografi (geograf) cenderung untuk membagi menjadi cabang-cabang ilmu pembantu guna menunjang pengetahuan geografi. Dalam perkembangannya, geografi menguraikan tentang permukaan bumi, iklim, ruang angkasa, penduduk, flora, dan fauna serta hasil-hasil yang diperoleh dari bumi, yaitu hasil interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Jika bumi dipandang dari segi teori lingkungan hidup, permukaan bumi dapat dikelompokkan menjadi tiga lingkungan, yaitu sebagai berikut.
a. Lingkungan fisik (physical environment) atau abiotik adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk tak hidup, misalnya tanah, udara, air, dan sinar matahari.
b. Lingkungan biologis (biological environment) atau biotik adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk hidup, seperti binatang, tumbuh-tumbuhan termasuk di dalamnya adalah manusia.
c. Lingkungan sosial (social environment) adalah segala sesuatu di sekitar manusia  yang berwujud tindakan atau aktivitas manusia baik dalam hubungannya dengan lingkungan alam maupun hubungan antarmanusia.

C.      OBJEK MATERI GEOGRAFI
1.   Objek Material
Objek material meliputi segala sesuatu yang berada di bumi berupa semua benda, baik benda mati maupun benda hidup, beserta lingkungannya. Inilah yang disebut fenomena geosfer. Geosfer terdiri atas hal-hal berikut.
a.       Atmosfer
Atmosfer atau ruang angkasa atau antariksa  penuh denganbenda-benda langit yang jumlahnya tak terhingga (miliaran) dan mempunyai bentuk yang berbeda-beda. Ada yang disebut  bintang sejati (bintang tetap),  planet (bintang beredar),  komet (bintang berekor),  meteor (bintang beralih),  bulan (satelit), planetoid (asteroid), dan debu kosmis (debu udara).
Objek benda-benda langit diselidiki oleh  ilmu astronomi. Keadaan cuaca, angin, awan, hujan diselidiki oleh  ilmu meteorologi. Keadaan iklim diselidiki oleh ilmu klimatologi.
Atmosfer mempunyai ketebalan sekitar 1.000 km, tersusun atas unsur nitrogen78,08%, oksigen 20,95%, dan karbon dioksida 0,034%. Untuk mengkaji atmosfer, kita memerlukan ilmu bantu meteorologi dan klimatologi.
b.      Litosfer atau kulit bumi
Bumi tempat kita berpijak terdiri atas beberapa lapisan tanah, batuan, dan mineral - mineral penyusun kerak bumi/kulit bumi. Kulit bumi dapat dipelajari melalui beberapa cabang ilmu pendukung lain, Mengenai kejadian, struktur, dan
komposisi batu-batuan kulit bumi diselidiki oleh ilmu geologi, sedangkan sifat batu-batuannya diselidiki oleh ilmu geofisika.
c. Hidrosfer (air)
Hidrosfer adalah perairan yang mengelilingi bumi berupa samudera, laut, sungai, danau, gletser, air tanah, mata air, dan sebagainya. Perbandingan luas perairan dan luas daratan bumi adalah 72 : 28. Keadaan laut mengenai air serta gerakannya pasang surut, arus laut, dalamnya, suhunya, kadar garamnya, dan nilai ekonomisnya diselidiki oleh  oceanografi, sedangkan  hidrografi adalah ilmu yang mempelajari hubungannya dengan pencatatan survei, pemotretan laut,
danau, sungai, dan sebagainya. Keberadaan air di kulit bumi dapat dilakukan melalui cabang ilmu hidrologi (untuk airtawar), misalnya limnologi (mempelajari tentang danau), hidrometeorologi (mempelajari tentang kandungan air di udara), hidrologi fluvial (sungai), dan hidrologi
air tanah (groundwater hidrology), serta oseanografi untuk mempelajari air laut/
lautan.Pengertian
d. Biosfer (hewan dan tumbuhan)
Biosfer dipelajari melalui ilmu biogeografi dan ekologi serta antropologi sebagai inti tema yaitu manusia.
e. Antroposfer (manusia)
Untuk mengkaji objek material diperlukan metode atau cara pandang atau pendekatan yang digunakan sehingga sebuah ilmu dapat dibedakan dengan ilmu lain. Misalnya,  pendekatan yang digunakan dalam ilmu geografi adalah sudut ruangan;pendekatan yang digunakan dalam ilmu sejarah adalah waktu; pendekatan yang digunakan dalam ilmu antropologi adalah budaya.
2. Objek formal
Objek formal adalah cara pandang, cara berfikir atau analisis terhadap segi materialnya.Segi formal inilah yang membedakan geografi dengan ilmu lainnya.  dapun cara pandang atau metode atau pendekatan geografi sebagai berikut.
a. Analisis keruangan
Analisis keruangan dilakukan dengan cara mengetahui karakteristik atau fenomena pada suatu wilayah. Analisis ini mengkaji variabel yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, kemudian mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan tersebut. Misalnya, keterkaitan antara lereng dan erosi, keterkaitan antara relief dan transportasi.
b. Analisis ekologi/kelingkungan
Analisis ekologi dilakukan dengan cara mengetahui interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. Misalnya, keterkaitan antara pantai dan nelayan.
c. Analisis kewilayahan
Analisis kewilayahan merupakan kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi. Analisis ini dilakukan dengan mengetahui perbedaan suatu wilayah dengan wilayah lain.

D.      PRINSIP GEOGRAFI
a.       Prinsip Penyebaran
Prinsip penyebaran, yaitu suatu gejala yang tersebar tidak merata di permukaan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia.
Gejala dan fakta geografi, baik yang berkenaan dengan alamnya, maupun mengenai manusianya, tersebar di permukaan bumi. Penyebaran gejala dan fakta tadi, tidak merata dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Dengan memperhatikan dan menggambarkan penyebaran gejala dan fakta tadi dalam ruang, kita telah dibimbing untuk mengungkapkan persoalan yang berkenaan dengan gejala dan fakta tadi. Dengan melihat dan menggambarkan berbagai gejala pada peta, kita akan dapat mengungkapkan hubungannya satu sama lain. Yang selanjutnya juga akan dapat meramalkannya lebih lanjut.
b.      Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi, yaitu suatu hubungan saling terkait dalam ruang, antara gejala yang satu dengan yang lain.
Dasar kedua yang digunakan untuk menelaah dan mengkaji gejala dan fakta geografi, yaitu prinsip interelasi. Prinsip interelasi ini secara lengkap adalah interelasi dalam ruang. Setelah kita melihat gejala dan fakta geografi itu penyebarannya dalam ruang atau di wilayah-wilayah tertentu, kita akan mengungkapkan pula hubungan antara faktor fisis dengan faktor fisis, antara faktor manusia dengan faktor manusia, dan antara faktor fisis dengan faktor manusia. Dari antar hubungannya itu, kita akan dapat mengungkapkan karakteristik gejala atau fakta geografi tempat atau wilayah tertentu.
c.  Prinsip Deskripsi
Prinsip deskripsi, yaitu penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki/dipelajari. Deskripsi, selain disajikan dengan tulisan atau kata-kata, dapat juga dilengkapi dengan diagram, grafik, tabel, gambar, dan peta.
Pada interelasi gejala satu dengan gejala yang lain atau antara faktor yang satu dengan faktor yang lain, selanjutnya dapat dijelaskan sebab- akibat dari interelasi tadi. Penjelasan atau deskripsi, merupakan suatu prinsip pada geografi dan studi geografi untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala dan masalah yang kita pelajari.
d.  Prinsip Korologi
Prinsip korologi, yaitu gejala, fakta ataupun masalah geografi di suatu tempat yang ditinjau pesebarannya, interelasinya, interaksinya, dan integrasinya dalam ruang tertentu, sebab ruang itu akan memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala tersebut.
Prinsip korologi, merupakan prinsip geografi yang komprehensif karena memadukan prinsip-prinsip lainnya. Prinsip ini merupakan ciri dari geografi modern. Pada prinsip korologi ini, gejala, fakta, dan masalah geografi ditinjau
penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam ruang. Baik penyebaran maupun interelasinya dan interaksinya dalam hubungan terdapatnya pada ruang tertentu. Faktor, sebab, dan akibat terjadinya suatu gejala dan masalah, selalu terjadi dan tidak dapat dilepaskan dari ruang yang bersangkutan. Ruang ini memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala, kesatuan fungsi, dan kesatuan bentuk karena ruang itu juga merupakan kesatuan. Dalam meninjau sesuatu gejala berdasarkan prinsip korologi, misalnya pertanian, selalu diperhatikan penyebarannya dalam ruang, interelasinya dengan komponen-komponen atau faktor-faktor yang menunjang pertanian, dan interaksi pertanian itu dengan kehidupan pada ruang yang bersangkutan. Dengan demikian, kita akan mengungkapkan karakteristik pertanian tersebut.


E.       MANFAAT MEMPELAJARI  GEOGRAFI
Manfaat mempelajari geografi adalah
1.         Dapat memberikan pengetahuan yang luas  tentang jenis hewan yang dikembangkan dan peluang usaha yang dapat kembangkan disekitar lingkungan kita.
2.         Mengetahui tentang perubahan iklim
3.         Mengetahui lapisan – lapisan atmosfer beserta dampaknya terhadap manusia
4.         Dan mengetahui lapisan – lapisan dan struktur bumi termasuk laut, sungai, dan masih banyak lagi

F.       PENERAPAN ILMU GEOGRAFI DALAM MASYARAKAT
Penerapan ilmu geografi dalam masyarakat sangat banyak sekali terutama dalam kehidupan keseharian kita. Yaitu di bidang pertanian, petani dalam melakukan penanaman menggunakan ilmu geografi yaitu iklim, petani dalam memilih tanaman yang akan di tanam akan melihat iklim sekarang itu apa, karena iklim sangat mempengaruhi kebutuhan tanaman tersebut misal kan pada saat iklim kemarau perani menanam pala wija seperti jagung karena tanaman ini tidak membutuhkan air yang cukup banyak, serta petani melihat keadaan tanah sawah tersebut termasuk jenis apa, misalkan tanah gambut sangat sumbur dan bisa ditanami berbagai tanaman. Di pidang industri juga menggunakan ilmu geografi yaitu melihat letak daerah tersebut sehingga mengetahui usaha yang baik di daerah itu. Misal di daerah pegunungan yang kaya dengan perkebunan teh para industri akan membuat industri teh karena bahan pokok teh di daerah tersebut banyak serta murah serta melihat jumlah penduduk dikarenakan apabila jumlah penduduk itu banyak tenaga kerja pun murah dan tidak sulit. Serta di bidang pemukiman yang keseharian dalam komplek masyarakat yaitu dalam pembuatan bangunan atau rumah karena menggunakan ilmu geografi, dalam perencanaan pembuatan rumah masyarakat melihat keadaan tanah tersebut yaitu luas jaraknya serta keadaan daerah tersebut.






DAFTAR PUSTAKA

Supardan Dadang. 2007. Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bandung. Bumi Aksara.

Rahayu Saptanti, dkk. 2009.Nuansa Geografi Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Utoyo Bambang. 2009. Geografi Membuka Cakrawala Dunia Untuk kelas X Sekolah Menengah Atas dan Aliyah. Jakarta. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Hartono. 2009. Geografi I Jelajah Bumi Dan Alam Semesta Untuk kelas X Sekolah Menengah Atas dan Aliyah. Jakarta. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Soegimo Dibyo dan Ruswanto. 2009. Geografi Untuk SMA dan MA. Jakarta. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar